GTK, Jakarta – Pada Hari Pendidikan Nasional (2/5/2020) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim memberikan 7 tips mengajar di masa pandemi Covid-19. 7 tips itu yakni:
-
- Jangan stres
- Mencoba membagi kelas menjadi kelompok yang lebih kecil
- Mencoba project based learning
- Alokasikan lebih banyak waktu bagi yang tertinggal
- Fokus kepada yang terpenting
- Sering “nyontek” antar guru
- Have fun
Pada artikel ini akan diulas mengenai tips pertama dan kedua.
“Untuk tips yang pertama, dan mungkin yang terpenting, ‘Jangan Stres’. Ini adalah masa adaptasi. Pasti tidak mudah, penuh dengan kebingungan, penuh dengan ketidakpastian, ini normal. Jadi jangan khawatir, tapi yakini bahwa cara terbaik untuk belajar suatu hal baru adalah untuk keluar dari zona nyaman tersebut. Dan itu satu-satunya cara untuk memperbaiki diri,” kata sosok yang akrab dipanggil Mas Menteri ini.
“Jadi walaupun banyak guru, orang tua, ataupun murid yang masih gaptek misalnya atau masih terintimidasi dengan teknologi, enggak apa-apa, itu perasaan yang normal. Tapi yang penting kita setiap hari mencoba untuk mempelajari bagaimana metode yang terbaik. Karena tidak ada satu jalan untuk menemukan cara yang paling tepat,” tambah menteri termuda di Kabinet Indonesia Maju ini.
Mendikbud Nadiem Makarim mengurai tips keduanya yakni “Mencoba membagi kelas menjadi kelompok yang lebih kecil”.
“Untuk tips yang kedua, cobalah membagi kelas menjadi kelompok yang lebih kecil. Ini mungkin merupakan bagi banyak sekali guru, pengajar, merupakan suatu hal yang baru, tapi ini saatnya kita mencoba. Janganlah takut bereksperimentasi dengan cara-cara baru. Ini adalah kesempatan kita untuk berinovasi. Banyak pengajar sekarang sebatas memberi asesmen saja, lalu hasilnya dievaluasi. Ini memang wajar dalam situasi yang sulit seperti ini, pasti banyak yang main aman saja. Berikan tugas secara tertulis, setelah diselesaikan, dikoreksi dan diberikan angka. Dan besoknya sama lagi,” ujar Nadiem di Jakarta, Sabtu (2/5/2020).
Mendikbud pun memberi solusi dengan membagi kelompok belajar bersadarkan kompetensi yang sama.
“Tapi mungkin ada cara lain yang mungkin lebih efektif. Tidak semua murid memiliki level kompetensi yang sama. Yang unggul di satu bidang, belum tentu unggul di bidang lain. Cobalah membagi kelompok belajar berdasarkan kompetensi yang sama,” sarannya.
Mendikbud Nadiem kemudian memberikan contoh lebih rinci tentang pelaksanannya.
“Contoh kalau satu hari ada lima jam mengajar, kenapa harus seluruh kelas serentak diajar lewat video conference? Kenapa satu kelas, semuanya diberikan tugas yang sama? Sebagai contoh juga lima jam mengajar dalam satu hari itu bisa sebenarnya dibagi dalam lima kelompok yang lebih kecil, masing-masing satu jam melalui video conference. Tapi setiap kelompok fokus kepada topik yang mungkin paling menyulitkan bagi mereka atau topik yang paling menarik bagi mereka,” kata Mendikbud Nadiem Makarim.