Rencana Matang, Upaya Menuju Keberhasilan

GTK - Program Pelatihan Teknis Non-Gelar bagi Guru dan Tenaga Kependidikan, yang sebelumnya dikenal sebagai Micro Credential, sudah di depan mata. Program itu ditunggu banyak guru tiap tahunnya. Narasumber dari perguruan tinggi ternama luar negeri, serta tema-tema aktual yang spesifik dan praktis, menjadi daya tarik dari pelatihan tersebut. Meski melalui seleksi yang ketat, animo guru PAUD dan PNF untuk mendaftar, terbilang tinggi. Tahun ini, kuota bagi tiap tema pelatihan hanya 40 orang guru PAUD dan PNF.

Untuk menjamin mutu pelatihan, maka disusunlah kisi-kisi materi, khususnya untuk sesi pengantar atau pembekalan pelatihan tersebut. Sesi pembekalan itu berlangsung sehari, persis sebelum materi dari perguruan tinggi mitra luar negeri (PT LN). Sejumlah akademisi, praktisi, dan perwakilan UPT yang membidangi tema-tema yang akan diangkat, berdiskusi untuk menghasilkan kerangka acuan materi pembekalan dalam kegiatan “Penyusunan Kisi-kisi Materi Pelatihan Teknis Non-Gelar” di Yogyakarta pada 7-10 Agustus 2025. Tidak saja diselaraskan dengan materi yang akan dibawakan oleh narasumber PT LN, tetapi juga dikaitkan dengan kebutuhan guru di lapangan saat ini.

Ketua Tim Kerja Pembelajaran, Penghargaan dan Kesejahteraan (Timker PPK) Direktorat Guru PAUD dan PNF, Komarudin, berharap bahwa kisi-kisi itu akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan program pelatihan teknis non-gelar guru PAUD tahun ini. "Kisi-kisi yang disusun harus mencakup berbagai aspek penting terkait tema yang diangkat, dalam konteks pendidikan anak usia dini. Mulai dari miskonsepsi yang mungkin masih terjadi di lapangan, penerapan teori perkembangan anak yang disesuaikan dengan kondisi setempat, pendekatan pembelajaran yang aplikatif, hingga teknik asesmen yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini," ungkapnya.

Tim penyusun yang didampingi oleh penanggung jawab program di Timker PPK akan mengidentifikasi materi pokok yang akan diberikan dalam sesi pembekalan pelatihan. Materi tersebut mengacu pada 4 tema Pelatihan Teknis Non-Gelar tahun ini, yaitu STEAM, Pembelajaran Numerasi, Pendekatan Pembelajaran Mendalam di PAUD, serta Integrasi Soft Skills dalam Pembelajaran Pendidikan Nonformal.

Asep Dani, salah satu anggota tim penyusun dari Universitas Pendidikan Indonesia, menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam pendidikan anak usia dini. "Kisi-kisi yang kami susun mengintegrasikan aspek kognitif, motorik, sosial-emosional, dan spiritual anak. Ini sesuai dengan filosofi pendidikan yang memandang anak sebagai individu yang utuh," jelasnya.

Proses penyusunan kisi-kisi melibatkan diskusi mendalam dan analisis kebutuhan berdasarkan hasil evaluasi program pelatihan sebelumnya. Tim juga melakukan curah pendapat untuk mengetahui tantangan dan kebutuhan riil di lapangan. Hasil curah pendapat tersebut menunjukkan masih banyak terjadi miskonsepsi terkait tema-tema yang akan diangkat, yakni penerapan STEAM, Numerasi, apalagi Pembelajaran Mendalam yang baru diluncurkan. "Hal ini menjadi dasar kami dalam memprioritaskan materi-materi yang akan disajikan dalam pelatihan nantinya. Kami ingin memastikan bahwa setiap materi yang diberikan benar-benar bermanfaat dan dapat diterapkan langsung oleh para guru," tegas Penanggung Jawab Timker PPK, Asih Priamsari.

Rencananya, program pelatihan teknis non-gelar bagi guru PAUD dan PNF tahun ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober dan November mendatang.

Program pelatihan tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kualitas layanan dan pembelajaran pendidikan anak usia dini di Indonesia.

sumber: Direktorat PAUD PNF