Guru sebagai Pusat dalam Ekosistem Pendidikan

GTK - Guru merupakan sumber inovasi dan sumber informasi dalam pengembangan kebijakan. Evers dan Kneyber (2015) menggambarkannya dalam perubahan struktur pada piramida. Bila selama ini pemerintah pusat dan daerah menyusun kebijakan dan langsung mengatur hal-hal yang perlu dilakukan guru, maka dalam proses transformasi pendidikan, sistem harus membalik prosesnya, dengan meletakan guru sebagai sumber inovasi dan sumber informasi untuk kebijakan yang akan disusun.

Dalam sistem pembelajaran konvensional, pola komunikasi dan pengambilan keputusan bersifat hierarkis, dengan keputusan biasanya diambil oleh pihak atasan dan diteruskan ke bawah. Dalam hal ini, guru sering kali ditempatkan dalam posisi yang pasif, hanya menerima arahan dari pemerintah pusat maupun daerah, yang dapat membatasi kreativitas dan inovasi mereka. Kondisi ini tidak mendukung implementasi Pembelajaran Mendalam (PM).

Peranan guru dalam implementasi PM adalah sebagai aktivator, pembangun budaya, dan kolaborator. Sebagai aktivator, guru mendorong peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan secara aktif dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar. Sebagai pembangun budaya, guru menciptakan lingkungan belajar yang mendukung peserta didik belajar, memberikan ruang kepada peserta didik untuk menciptakan strategi belajarnya sendiri sehingga peserta didik memiliki kemandirian, percaya diri, dan rasa kebersamaan.

Sebagai kolaborator, guru bersikap aktif memberikan respon terhadap setiap proses belajar peserta didik. Umpan balik sangat penting diberikan oleh guru kepada peserta didik, untuk mendorong munculnya metakognisi dan regulasi diri, yaitu kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, serta melakukan perbaikan dan tindak lanjut. Peran guru sebagai kolaborator juga artinya mampu membangun kerja sama dengan ekosistem belajar yang konkrit, seperti guru, orang tua, masyarakat, komunitas, profesi, atau pihak profesional untuk memberikan pengalaman praktis dan umpan balik kepada peserta didik.

Guru berperan sebagai pendidik yang membimbing pemahaman konsep secara mendalam, sebagai aktivator yang mendorong keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, sebagai pembentuk budaya belajar yang mendukung, sebagai motivator yang menginspirasi peserta didik untuk mencapai potensi maksimal, serta sebagai kolaborator yang bekerja sama dengan peserta didik dan pihak eksternal untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih kaya.

Selain itu, guru juga berperan sebagai penggerak praktik pedagogis inovatif yang terus mengembangkan metode dan pendekatan pembelajaran yang efektif. Selanjutnya guru dalam implementasi PM membutuhkan dukungan seluruh elemen dalam ekosistem baik dalam lingkungan satuan pendidikan ataupun di luar satuan pendidikan.