Dukungan 7 KAIH Jalur Pendidikan Nonformal melalui Buku Cerita

GTK - Semangat kolaborasi antara Direktorat Guru PAUD dan PNF beserta para mitra, yang terdiri dari akademisi dan praktisi, di antaranya para praktisi SKB dan PKBM serta unit utama di lingkungan Kemdikdasmen terkait, seperti Pusat Penguatan Karakter dan Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang bergerak pada jalur pendidikan nonformal, diimplementasikan dalam kegiatan “Penyusunan Naskah Buku Cerita 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (KAIH) Jalur Pendidikan Nonformal (PNF)” yang berlangsung pada 20-23 Agustus 2025. Kegiatan itu menjadi salah satu upaya Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua. Anak Indonesia memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan bermutu, tidak terkecuali anak bangsa yang menempuh pendidikan melalui jalur pendidikan nonformal.

Melalui buku cerita 7 KAIH, Direktorat Guru PAUD dan PNF tidak saja ingin menyediakan buku yang berkualitas untuk meningkatkan kompetensi pendidik jalur pendidikan nonformal, tetapi mempunyai nilai lebih yang dapat meningkatkan kemampuan literasi, numerasi, pembelajaran yang mengedepankan inklusivitas, fleksibilitas, serta menguatkan karakter anak Indonesia yang menempuh pendidikan melalui jalur pendidikan nonformal. Pendidikan nonformal, baik di sanggar kegiatan belajar (SKB), pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) maupun lembaga lainnya, tidak dapat kita abaikan, Pendidik pada pendidikan nonformal juga memiliki peran yang strategis dalam mendampingi tumbuh kembang anak. Namun, kehadiran para pendidik itu membutuhkan asupan suplemen dalam rangka mewujudkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, di antaranya buku cerita yang di dalamnya menghadirkan pengalaman, potret realita dari wajah murid atau warga belajar PNF.

Kehadiran buku cerita yang mengangkat 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat diharapkan menjadi salah satu media yang tidak hanya menggembirakan, tetapi juga sarat makna dalam membentuk anak yang sehat, cerdas, berakhlak mulia, dan berdaya saing. Salah satu tantangan yang dihadapi dalam menyusun naskah cerita adalah merumuskan bahan bacaan yang inspiratif, aplikatif, dan sesuai dengan konteks anak pada jalur pendidikan nonformal dengan karakterisasi serta penokohan yang sesuai/cocok.

Komaruddin, selaku ketua tim kerja Pembelajaran, Penghargaan dan Kesejahteraan pada saat membuka secara resmi kegiatan dan memberikan arahan kepada seluruh peserta menjelaskan bahwa Direktorat akan sangat mendukung penguatan karakter dari murid dan pendidik pendidikan nonformal yang terkait dengan 7 KAIH.

“Direktorat Guru PAUD dan PNF juga ingin menghadirkan buku cerita yang mudah dipahami, kaya pesan moral, sekaligus mendukung keterampilan literasi dan numerasi anak pada layanan pendidikan nonformal dengan menampilkan ilustrasi penokohan dan karakterisasi yang sangat sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari,” ujar Komarudin.

Di samping itu, perumusan buku cerita tersebut tidak lepas dari kaidah bahasa Indonesia yang berlaku, sehingga dapat dinikmati serta dipahami secara mendalam yang pada akhirnya dapat mengubah pola pikir murid sebelumnya. Di sela-sela penulisan buku cerita ini, M. Luthfi Baihaqi dari Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, menekankan pentingnya mengaitkan buku cerita dengan muatan STEAM dan gaya bahasa, serta pemilihan kata dan kalimat yang tepat untuk profil dari murid yang mengenyam pendidikan dari jalur atau layanan pendidikan nonformal.

“Buku cerita ini dengan profil murid yang menapaki pendidikan dari jalur pendidikan nonformal dengan input sosial budaya dan latar belakang lainnya yang beragam perlu diberikan muatan STEAM yang kontekstual, dan pemilihan kata atau kalimat yang sesuai berdasarkan pedoman penjenjangan buku yang diterbitkan oleh kementerian,” ujar Luthfi.

Kegiatan tersebut menjadi langkah awal dan torehan jejak dalam sejarah peningkatan kompetensi pendidik pada jalur pendidikan nonformal. Naskah buku cerita itu sebagai salah satu upaya Direktorat Guru PAUD dan PNF menanamkan benih kebiasaan baik yang kelak akan tumbuh menjadi pohon kehidupan bagi generasi penerus bangsa Setiap naskah, setiap ide kreatif, dan setiap gambar atau ilustrasi yang dituangkan adalah investasi moral dan intelektual kita untuk Indonesia yang lebih maju dan bermartabat. Adapun tujuan akhirnya adalah untuk peningkatan kompetensi pendidik PAUD dan PNF, sehingga setiap arah langkah saat pembelajaran berlangsung hingga asesmennya sesuai dengan kompas kurikulum dan tumbuh kembang anak.

sumber: Direktorat PAUD PNF