FY2025 ASEAN-Japan Exchange Program for Secondary School Educators

Program ini ditujukan bagi guru yang telah dipilih sebagai calon peserta yang berasal dari finalis pada perlombaan yang diselenggarakan Ditjen GTKPG di bidang ilmu sosial pada jenjang pendidikan menengah dan pendidikan khusus tahun 2022 sampai dengan tahun 2024.

Deskripsi Program

Melalui program ini, para peserta akan mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi Jepang dan memperdalam pertukaran budaya serta praktik pendidikan, dengan fokus utama pada observasi upaya Jepang dalam menangani isu-isu global serta pelaksanaan pembangunan berkelanjutan.

Kunjungi Laman Pendaftaran Persyaratan

Proses Seleksi Peserta (Guru)

Seleksi calon peserta FY2025 ASEAN-Japan Exchange Program for Secondary School Educators terdiri atas beberapa tahapan yang diuraikan di bawah ini.

Pendaftaran

Guru yang memenuhi syarat mendaftar melalui laman LPDP GTKPG dan mengunggah dokumen.

Seleksi Administrasi

Pemeriksaan kelengkapan, kesesuaian, dan kualitas dokumen oleh Dit. Guru Dikmen dan Diksus.

Seleksi Wawancara

Wawancara daring dalam bahasa Inggris untuk menggali komitmen, rencana, dan kompetensi.

Penetapan Peserta

Penilaian akhir dan penetapan peserta terpilih melalui sidang pleno dan SK resmi.

Pelaksanaan Program

Peserta mengikuti program pertukaran ke Jepang sesuai panduan dari Japan Foundation.

Rencana Tindak Lanjut

Peserta menyusun rencana kontribusi pasca program untuk komunitas dan pembelajaran.

Pelaporan Pelaksanaan Tindak Lanjut

Peserta mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilan baru yang diperoleh dan melakukan pengimbasan di satuan pendidikan maupun komunitas belajar.

Evaluasi

Penilaian keberhasilan program berdasarkan implementasi rencana tindak lanjut peserta.

Persyaratan Guru Calon Peserta

1.

Memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK);

2.

Sudah mengajar/membimbing/bertugas paling sedikit 3 (tiga) tahun berturut-turut di satuan pendidikan menengah dan pendidikan khusus dibuktikan dengan SK mengajar 3 (tiga) tahun terakhir;

3.

Sekurang-kurangnya memiliki kualifikasi akademik studi program strata satu (S1/DIV);

4.

Memiliki kemampuan penggunaan TIK;

5.

Memiliki kemampuan berbahasa inggris aktif lisan dan tulisan, dibuktikan dengan mengunggah dokumen sertifikat kemampuan bahasa Inggris yang masih berlaku dengan skor minimal kemampuan bahasa Inggris TOEFL ITP 450/ Duolingo 80/ TOEFL 45/IELTS 5.0.

6.

Guru yang memiliki prestasi Nasional/Internasional tahun 2022 sampai dengan tahun 2024 jenjang pendidikan menengah (SMA/SMK) dan pendidikan khusus (SLB), serta GPK berprestasi yang dibuktikan dengan mengunggah sertifikat prestasi yang dimiliki.

7.

Guru jenjang pendidikan menengah (SMA/SMK) dan pendidikan khusus (SLB/sekolah inklusif yang mengampu mata pelajaran ilmu sosial (sejarah, geografi, ilmu politik, ekonomi, hubungan internasional dan rumpun ilmu sosial lainnya), dibuktikan dengan mengunggah SK mengajar.

8.

Memenuhi ketentuan batas usia pendaftar 50 (lima puluh) tahun per 1 November pada tahun pendaftaran

9.

Melampirkan esai tentang komitmen, hal baik yang telah dilakukan setelah memperoleh predikat guru berprestasi dan rencana tindak lanjut pasca program (format terlampir)

10.

Calon Peserta sedang tidak mengikuti program lain yang diselenggarakan oleh Kemendikdasmen.

11.

Menandatangani pakta integritas yang menyatakan bahwa guru calon peserta sanggup menyelesaikan program (format terlampir);

12.

Melampirkan surat izin atasan (format terlampir);

13.

Melampirkan surat keterangan sehat dari Dokter rumah sakit pemerintah.

Aspek dan Teknik Seleksi

Aspek seleksi yang dilakukan dalam guru calon peserta The Japan Foundation ASEAN-Japan Exchange Program for Secondary School Teachers ditunjukan dalam tabel di bawah ini.

Seleksi Administratif

Seleksi administrasi merupakan aktivitas memeriksa kelengkapan, kesesuaian, dan kualitas isi dokumen persyaratan administratif yang diunggah oleh calon peserta

ASPEK PENILAIAN

  • Kelengkapan dokumen administratif
  • Kesesuaian isi dokumen dengan persyaratan
  • Kualitas isi dokumen

Seleksi Wawancara

Seleksi wawancara merupakan aktivitas mengumpulkan informasi terperinci dan mendalam

ASPEK PENILAIAN

  • Komitmen menyelesaikan program sampai pengimbasan
  • Hal baik yang telah dilakukan setelah memperoleh predikat guru berprestasi, terutama terkait bidang ilmu sosial
  • Rencana tindak lanjut pasca program
  • Kemampuan bahasa inggris

Skenario dan Jadwal Kegiatan

Kegiatan Seleksi Guru Calon Peserta The Japan Foundation ASEAN-Japan Exchange Program for Secondary School Teachers dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut.

  • 26 Mei 2025

    Edaran Pendaftaran

    Surat edaran disebarkan kepada guru berprestasi tahun 2022 dan 2024 jenjang Dikmensus.

  • 26-30 Mei 2025

    Pendaftaran Online

    Guru mendaftar melalui laman LPDP GTKPG dan mengunggah dokumen persyaratan.

  • 30 Mei – 2 Juni 2025

    Seleksi Administrasi

    Pemeriksaan kelengkapan dan kesesuaian dokumen oleh Dit. Guru Dikmensus.

  • 10 - 12 Juni 2025

    Seleksi Wawancara & Pengolahan Hasil

    Wawancara daring dalam bahasa Inggris dan penilaian hasil wawancara.

  • 12-13 Juni 2025

    Penetapan & Pengumuman Peserta

    Penetapan peserta yang lolos dan penyampaian hasil seleksi kepada Japan Foundation.

  • 26 Oktober - 2 November 2025

    Pelaksanaan Program

    Peserta mengunjungi Jepang dan memperdalam pertukaran budaya serta praktik pendidikan, dengan fokus utama pada observasi upaya Jepang dalam menangani isu-isu global serta pelaksanaan pembangunan berkelanjutan.

*Jadwal tentatif.

Alumni Japan Foundation 2024

Gilang Dwi Nanda

"Jepang telah mengajarkan saya bahwa pendidikan yang berkualitas tidak hanya tentang ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi tentang menciptakan masyarakat yang menghargai keberagaman dan inklusi. Pengalaman saya mengikuti ASEAN-Japan Exchange Program for Secondary School Educators 2024 menunjukkan bahwa komunitas yang peduli dan mendukung dapat menjadi fondasi bagi kesuksesan peserta didik dan masyarakat yang lebih baik."

Gilang Dwi Nanda - SLB Negeri 1 Padang

Dian Wardiana

"Melalui program pertukaran ini, saya tidak hanya belajar tentang sistem pendidikan Jepang, tetapi juga memperluas perspektif global saya. Pertemuan dengan pendidik dari ASEAN dan Jepang memberi saya inspirasi baru untuk membangun pembelajaran yang lebih berkelanjutan dan bermakna bagi murid."

Dian Wardiana - SMAN 1 Surade, Kabupaten Sukabumi

Rendika Agustianto

"Mengikuti ASEAN-Japan Exchange Program for Secondary School Educators 2024 adalah pengalaman transformasional saya sebagai guru. Di program ini, saya tidak hanya mempelajari sistem pendidikan Jepang secara langsung melalui kunjungan ke berbagai institusi pendidikan, tetapi juga terlibat dalam diskusi mendalam mengenai upaya Jepang dalam mencapai tujuan SDGs di sector Pendidikan. saya juga dapat berinteraksi langsung dengan rekan-rekan guru dari negara-negara ASEAN lainnya serta memperkaya perspektif saya tentang tantangan dan solusi dalam pendidikan di ASEAN ini."

Rendika Agustianto - SMAS Islam Terpadu Shohwatul Is'ad

I Nyoman Duwika Adi Ana

"Berasal dari kecintaan dengan Dragon Ball, Doraeman dan mengingat momen viral piala dunia 2014 habis pertandingan sporter Jepang memungut dan membersihkan sampah yang ada di stadiun meskipan tim Jepang ketika itu mengalami kekalahan. Menambah rasa kagum terhadap Jepang dan sempat bermimpi untuk bisa ke Jepang. Tidak pernah terbayang sebelumnya, akhirnya di tahun 2024 mimpi itu terwujud melalui program ASEAN-Japan Exchange Program for Secondary School Educators. Banyak hal yang saya dapatkan disana. Namun pelajaran baru yang saya dapatkan, Jepang masih menjaga dan mencintai seni tradisinya ditengah kemajuan teknologi Jepang yang sangat pesat. Ini menginspirasi saya untuk tetap mengikuti perubahan zaman dan perkembangan teknologi namun tidak pernah melupakan seni tradisi kita."

I Nyoman Duwika Adi Ana - SMK Negeri 1 Bebandem

Andhy Hapsara

"Sebuah pengalaman fantastis bagi saya mengikuti ASEAN-Japan exchange program ini. Hal tersebut menyadarkan saya bahwa pendidikan karakter merupakan komponen penting untuk membentuk individu yang tidak hanya unggul secara akademis tetapi juga memiliki nilai moral dan etika yang kuat. Hasil observasi yang saya tekuni selama belajar disana yaitu melihat keterkaitan integrasi ilmu pengetahuan sosial, pendidikan karakter, dan Sustainable Development Goals (SDGs) dalam sistem pendidikan di Jepang, dengan fokus pada bagaimana elemen-elemen tersebut membekali siswa dengan keterampilan dan nilai-nilai yang diperlukan untuk menghadapi tantangan global terkini. Kami melakukan observasi lapangan pada 17-24 November 2024 di kota Tokyo dan Prefektur Tokushima, Jepang. Hasil pengamatan yang saya peroleh menunjukkan bahwa 17 komponen SDGs telah terintegrasi dalam pembelajaran di Jepang."

Andhy Hapsara - SMAN 7 Yogyakarta